Pemenangan Politik Berbasis Data dan Kajian Strategik: Sebuah Inovasi Saintifik Kontemporer

Oleh: Asmat, S.H., M.M.Inov*
Program Studi Magister Manajemen Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa
Bergeseran pola dan dimensi strategi perpolitikan
Diakui atau tidak, terdapat pergeseran pola atau dimensi strategi perpolitikan di tanah air. Awalnya adalah ketika pada tahun 2004, percobaan atau eksperimen dilakukan oleh sejumlah ilmuan statistik yang mendirikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan berkontribusi besar dalam pemenangan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) di Pemilu Presiden pertama kalinya. LSI didirikan oleh Denny J.A., yang bukan ilmuan statisitik, namun dibantu oleh beberapa ahli matematika Universitas Indonesia. Kemenangan SBY itu memberikan nuansa atau cara pandang baru dalam menginovasi strategi pemenangan.
LSI sendiri menggunakan basis data survey (yakni bertanya secara langsung kepada responden calon pemilih) terkait afiliasi politik mereka. Pada awalnya, cara ini mendapatkan reaksi sinis dari sejumlah elit, terutama dari rival SBY, yakni elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Akan tetapi, perlahan namun pasti, kemenangan SBY seolah membuka mata para elit bahwa ternyata matematika dan statistika dapat digunakan secara inovatif dalam kancah perpolitikan.
Kemunculan Lembaga Survey
Faktanya, di tahun-tahun selanjutnya, bermunculanlah berbagai lembaga survey sejenis LSI, baik yang digawangi oleh alumni LSI ataupun yang berdiri sendiri; baik dari kaum teknokrat kampus maupun dari underbow partai politik (parpol). Kliennya pun semakin beragam, menyasar kontestan Pemilu Legislatif (pileg), pemilu kepala daerah (pilkada); bahkan sampai kepada pemilu kepala desa (pilkades) pun sudah mulai menggunakan basis data survey dan kajian-kajian strtageisnya. Semua ini, menurut penulis, adalah wujud nyata pengakuan politisi secara khusus ataupun masyarakat sosial secara umum terhadap kebutuhan inovasi sains untuk tujuan-tujuan di luar sains itu sendiri. Dengan kata lain, ilmu inovasi itu kini bukan hanya kebutuhan teknik infrastruktur semata; tetapi telah merambah ke bidang-bidang sosial, sehingga lahir pula istilah rekayasa sosial dan seterusnya.
Pemanfaatkan basis data survey yang disertai kajian inovasi strategis
Upaya pemenangan dalam kontestasi politik, apapun lingkup dan dimensinya, dengan memanfaatkan basis data survey yang disertai kajian inovasi strategis; menurut penulis; harus mulai digalakkan secara personal atau individu para calon kontestan tersebut. Artinya, sudah bukan jamannya lagi seorang calon peserta pemilu hanya menggunaan nalar ‘perasaan/batin’ tanpa data yang riil. Ilmu-ilmu seperti kirologi (mengira-ngira basis dukungan) sudah saatnya ditinggalkan. Apalagi hanya mendengar cerita-cerita dari tim sukses (timses) terkait ekspektasi dukungan masyarakat. Seorang calon anggota legislative (caleg) sudah semestinya memperkuat tim yang bertugas melakukan survey secara berkala; kemudian diperkuat oleh suatu kajian yang mendalam terkait suasana kebatinan masyarakat; apa saja yang mereka inginkan; tipe pemimpin seperti apa yang mereka harapkan; dan seterusnya.
Pada tataran partai politik, upaya strategis itu juga harus digalakkan. Sedari awal pendiriannya, parpol harus sudah memiliki tim ahli strategi berbasis inovasi dan survey; agar pendirian parpol tidak hanya bermodal materi (termasuk duit/uang); tetapi juga harus bermodal pengetahuan komplit tentang pergeseran sosial masyarakat. Termasuk pula dalam menguji tingkat ketokohan para pengurus parpol tersebut di masyarakatnya. Hal ini penting, sebab membangun atau mendirikan serta merawat lembaga bernama parpol itu bukan hal kecil. Bukan pula hanya sebatas keinginan atau hasrat politik segelintir orang. Sebuah parpol harus memiliki kelengkapan tim inovasi yang mengkaji secara mendalam hal-hal terkait keberlanjutan parpol itu di masa yang akan datang.
Penulis sendiri, sebagai bagian dari Partai Politik (Parpol) yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Alhamdulillah, sejak jauh-jauh hari telah secara kolektif maupun personal melakukan langkah-langkah dapat dikatakan inovatif dan strategis, di dalam upaya mensosialisasikan, memasyarakatkan, dan juga memasarkan ide-ide PKS kepada semua lapisan masyarakat yang penulis berada di dalamnya. Hasilnya adalah sejak tahun 2012 sampai saat ini; penulis berhasil diterima dengan baik; mendapatkan apresiasi semua kalangan; dan berhasil mempertahan bahkan dapat meningkatkan suara (amanah) masyarakat Kabupaten Lombok Timur khususnya maupun masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) secara khusus.
Wallahua’lam.
Author Profile
